I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Produk
akuakultur penting untuk pemenuhan sumber protein hewani. Ada
sekitar 465 spesies organisme air dibudidayakan, namun keberhasilan dalam domestikasi hanya dicapai pada sejumlah kecil spesies, seperti halnya
ikan mas (Cyprinus carpio), lele (Clarias gariepinus) dan nila (Oreochromis niloticus) (Liao
and Chao, 1983).
Indonesia memiliki banyak ikan endemik yang tidak kalah potensinya baik
rasa maupun harganya tidak kalah dengan ikan-ikan yang bernilai ekonomis
tinggi, diantaranya ikan gabus (Chana
striata), ikan jelawat (Leptobarbus
hoevenli), ikan sepat (Trichogaster
pectoralis), ikan belida (Notopterus
chitala), ikan uceng (Nemachilus
fasciatus), ikan nila (Oreochromis
niloticus), ikan wader (Puntius
binotatus), ikan seluang (Rasbora
argyotaenia), ikan bilih (Mystacoleucus
padangensis), dan sebagainya.
Ikan grass carp termasuk ikan yang perlu dilindungi dari
penurunan populasinya akibat dari aktivitas manusia seperti pembukaan lahan dan
pemenuhan kebutuhan manusia itu sendiri (kebutuhan akan protein hewani).
Ikan grass carp termasuk ikan “pemakan
tumbuhan” dari perairan umum air
tawar ini antara lain karena dinilai sebagai “organik” sehingga menaikkan harga
jual, tetapi saat ini umumnya jenis-jenis ikan ini belum menjadi unggulan.
Kendala untuk pengembangan pemasaran antara lain, data produksi dan
sebarannya berikut musim atau waktu ketersediaan di masing-masing perairan
masih sangat bervariasi keakuratannya
1.2.
Tujuan
Visi dan misi dari UPT PBAT Umbulan adalah
penyebaran teknologi. Oleh karena itu pembuatan buku ini dimaksudkan sebagai upaya penyebaran informasi
teknologi budidaya ikan grass carp dan menjaga kelestarian ikan grass
carp.
II.
PEMBENIHAN IKAN GRASS CARP
2.1.
Biologi Ikan Grass Carp
Secara sistemtis ikan Grass Carp termasuk dalam kelas Ostheichthyer,
ordo Cypriniformes, famili Cyprinidae. Ikan grass Carp dapat mencapai ukuran maksimal :
panjang 120 cm dan bobot tubuh 20 kg.
Ciri - ciri fisik ikan ini adalah
warna abu-abu gelap kekuningan dengan campuran perak kemilau, badan memanjang
kepala besar dengan moncong bulat pendek, gigi paringeal dalam deretan ganda
dengan bentuk seperti sisir.
Induk Grass Carp sudah dapat memijah pada umur 3 s/d 4 tahun dengan
berat betina mencapai 3 kg dan jantan 2 kg, pemijahan biasanya terjadi pada
musim penghujan.
2.2. Pemeliharaan Induk
Induk – induk dipelihara di kolam dengan kepadatan
0,2 s/d 0,3 kg/m2 . Setiap hari selain di beri pakan tumbuhan air atau
rumput – rumputan juga diberi pakan buatan berupa pellet senyak 3 % dari berat
total populasi dengan frekuensi pemberian sebanyak tiga kali per hari .
Tanda – tanda induk matang gonad :
Perut / bagian bawah membesar,
bila ditekan terasa lembek, lubang kelamin kemerahan dan agak menyembul keluar serta gerakan
relatif lamban.
Jantan :
2.3. Pemijahan
Cara pemijahan ikan Grass Carp dapat dilakukan
dengan beberapa cara diantaranya :
A. Induced breeding
·
Pemijahan secara “Induced breeding” yaitu dengan
menyuntikkan hormon perangsang yaitu ovaprim.
·
Induk betina disuntik dua kali dengan selang waktu
4 s/d 6 jam, menggunakan ovaprim dengan dosis 0,5 cc/kg.
Penyuntikan pertama 1/3 bagian dan penyuntikan kedua 2/3 bagian
·
Induk jantan disuntik sekali dengan dosis ovaprim
0,15 cc/kg dan dilakukan bersamaan dengan penyuntikan kedua pada induk betina.
·
Kedua induk ikan setelah disuntik dimasukkan ke
dalam bak pemijahan yang dilengkapi dengan hapa, enam jam setelah penyuntikan
pertama diperiksa kesiapan ovulasinya setiap satu jam sekali.
·
Ikan yang akan memijah biasanya dicirikan dengan
saling kejar, perut besar dan lunak, keluar cairan putih dari lubang kelamin
atau lubang kelaminnya berwarna kemerah –
merahan dan agak menyembul keluar.
·
Setelah tanda – tanda tersebut terlihat, induk
jantan dan betina diangkat untuk dilakukan striping yaitu dengan
mengurut bagian perut ke arah lubang kelamin. Telurnya ditampung dalam
wadah/baki plastik dan pada saat bersamaan induk jantan distriping dan
spermanya ditampung dalam wadah yang lain kemudian diencerkan dengan larutan fisiologis
(NaCl 0,9%) atau cairan infus Sodium Klorida.
·
Sperma yang telah diencerkan dimasukkan kedalam
wadah telur secara perlahan – lahan serta diaduk dengan menggunakan bulu ayam.
Tambahkan air bersih dan aduklah secara merata sehingga pembuahan dapat
berlangsung dengan baik. Untuk mencuci telur dari darah dan kotoran serta sisa
sperma, tambahkan lagi air bersih kemudian airnya dibuang.
·
Lakukan beberapa kali sampai bersih, setelah bersih
telur dipindahkan kedalam wadah yang lebih besar dan berisi air serta diberi
aerasi, biarkan selama kurang lebih satu jam sampai mengembang secara maksimal.
Penyuntikan induk betina
Penyuntikan induk jantan
B.
Induced spawning
·
Pemijahan secara “Induced spawning”
perlakuannya sama seperti pada pemijahan Induced breeding, hanya setelah
induk jantan dan betina disuntik, dimasukkan ke dalam bak pemijahan dan
dibiarkan sampai terjadi pemijahan secara alami.
·
Setelah memijah maka induk jantan dan betina
dikeluarkan dari bak pemijahan dan telur yang sudah dibuahi ditampung dalam
wadah yang berisi air serta diaerasi dan dibiarkan sampai mengembang secara
maksimal.
Happa
Pemijahan induk grass carp
2.4.
Penetasan Telur
Penetasan dilakukan didalam happa corong berdiameter 40 cm dan tinggi 40
cm dengan mengalirkan air dari bawah sebagai aerasi dan untuk memutar air.
Padat penebaran telur 10.000 butir/corong. Telur akan menetas dalam waktu ± 24
jam pada suhu 26o C.
Pemanenan telur ikan grass carp yang akan dipindahkan ke
bak penetasan telur
Wadah penetasan telur berupa bak bulat
Wadah penetasan telur berupa corong penetasan
Wadah penetasan telur berupa aquarium penetasan
Morfologi telur ikan grass carp
2.5.
Pemeliharaan Larva
Setelah menetas larva dipelihara pada corong yang sama, namun sebelumnya
telur – telur yang tidak menetas dibuang dahulu. Lama pemeliharaan dalam corong
empat hari. Apabila telur ditetaskan di dalam akuarium, setelah menetas larva
bisa dipelihara pada kuarium yang sama namun sebelumnya telur yang tidak
menetas dan ¾ bagian airnya dibuang terlebih dahulu dan diisi dengan air yang
baru. Larva yang sudah berumur empat hari diberi pakan alami berupa nauplii
Artemia, Brachionus atau Moina. Pemeliharaan larva selama 10 hari dan selama
pemeliharaan air harus diganti setiap hari sebanyak ⅔ bagian.
Larva ikan grass carp
2.6.
Pendederan
·
Pendederan pertama
Dosis pengapuran 50 s/d 100 gr/m2, caranya kapur tohor
dilarutkan terlebih dahulu kemudian disebarkan secara merata ke seluruh
pematang dan dasar kolam.Pemupukan dengan menggunakan kotoran ayam. Dosis
pemupukan 500 s/d 700 gr/m2 kemudian diisi air setinggi 40 cm dan
setelah 3 hari kolam disemprot menggunakan organophosphat 4 ppm.
Selang 4 s/d 6 hari setelah penyemprotan benih Grass Carp sudah dapat
ditebar, sebaiknya pada pagi hari. Padat penebaran 300 s/d 400 ekor/m2.
Pemeliharaan dikolam
pendederan pertama selama 21 hari. Pakan tambahan diberikan setiap hari berupa
pellet halus sebanyak 75 gr/1.000 ekor larva dengan frekuensi pemberian pakan 3
kali per hari.
·
Pendederan kedua
Persiapan kolam pada pendederan kedua dilakukan sama seperti pada
pendederan pertama. Padat penebaran larva 50 s/d 100 ekor/m2. Larva
setiap hari diberi pakan tambahan berupa pellet sebanyak 10% dari biomass
dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali per hari. Lama pemeliharaan pada
pendederan kedua selam 28 hari.
2.7. Pemanenan
Benih umur 2 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan benih. Benih sudah
berukuran 3-5 cm. Pemanenan dilakukan pada waktu suhu rendah yaitu pada waktu
pagi hari atau sore hari.
Mohon info, apakah beni grasscarp di pbat Umbulan?
BalasHapus